Bersama Al-Ustadz Muhammad bin 'Umar As-Sewed
Kitab Al-'Aqīdah Al-Wāsithiyyah ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah رَحِمَهُ الله تعالى , yang wafat di Damaskus, Kesultanan Mamluk pada tahun 728 H/1328 M, ketika beliau didatangi oleh seorang hakim dan ulama bermazhab Syāfi'ī dari tanah Wāsith, 'Iraq, yang bernama Radhiyyuddīn Al-Wāsithī (رَضِيُّ الدِّينِ الواسطي) رَحِمَهُ الله تعالى.
Syaikh Al-Wāsithī mengeluhkan tentang meluasnya kebodohan dan penindasan serta hilangnya agama yang dialami oleh kaumnya yang berada di bawah pemerintahan Tartar dan meminta Syaikhul Islam untuk menuliskan pokok-pokok akidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang wajid diketahui setiap Muslim untuk disampaikan kepada kaumnya, penduduk Wāsith.
Alhamdulillah, ternyata karya beliau رَحِمَهُ الله تعالى yang sangat mudah dipahami ini tidak hanya diambil faidahnya oleh penduduk Wāsith pada saat itu, melainkan juga sampai ke berbagai penjuru dunia, bahkan sampai juga kepada kita yang hidup berabad-abad kemudian, yang memang kondisinya sudah menyerupai kondisi penduduk Wāsith saat itu yang sudah tidak lagi mengenali ajaran agamanya sendiri.
Sedangkan kitab Syarh Al-'Aqīdah Al-Wāsithiyyah yang dibahas di dalam kajian ini ditulis oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Khalīl Harrās (محمد بن خليل هراس) رَحِمَهُ الله تعالى seorang ulama Mesir yang lahir pada tahun 1335 H/1915 M dan wafat pada tahun 1395 H/1975 M.